
Program SMK Pusat Keunggulan merupakan program pengembangan kompetensi keahlian untuk meningkatkan kualitas dan kinerja sekolah melalui kerja sama dan link and match dengan dunia usaha dan industry (DU/DI) yang nantinya juga berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Salah satu program SMK Pusat Keunggulan lanjutan yang dijalankan oleh SMK Negeri 1 Singosari adalah Sekolah Bebas Perundungan. Roots adalah sebuah program pencegahan perundungan berbasis sekolah yang telah telah dikembangkan oleh UNICEF Indonesia sejak tahun 2017 bersama Pemerintah Indonesia, akademisi, serta praktisi pendidikan dan perlindungan anak.

Ibu Dra. Sofia Cahyawati, M.Pd selaku ketua pelaksana program Sekolah Bebas Perundungan sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menyebutkan bahwa program ini merupakan program lanjutan yang bertujuan untuk meminimalisir kejadian perundungan atau bullying yang terjadi di SMKN 1 Singosari, Karena tindakan perundungan ini memiliki dampak atau efek yang luar bisa terhadap fisik dan psikis seseorang, terkhusus kepada peserta didik.

Pelaksanaan program Sekolah Bebas Perundungan lanjutan ini melalui beberapa tahapan yaitu dimulai dengan pembentukan tim satgas Sekolah Anti Perundungan yang terdiri dari 11 guru dan 1 fasilitator, melakukan rekrutmen 46 agen perubahan dari perwakilan setiap kelas X dan XI, pelaksanaan survey situasi perundungan di sekolah ke warga sekolah, mengadakan sosialisasi materi perundungan ke peserta didik hingga cara penanganan apabila terjadi perundungan di sekolah.
Kegiatan ROOTS dilaksanakan selama 10 kali pertemuan yang diawali pada hari kamis, 08 September 2022 dimulai dengan rekrutmen agen perubahan. Materi selama kegiatan ini meliputi
(1) perkenalan program pencegahan perundungan kepada peserta didik agen perubahan
(2) mengenal identitas, kepercayaan, dan kesadaran kelompok
(3) mengenal perundungan (bullying)
(4) kepemimpinan dan cara komunikasi efektif
(5) melihat dari perspektif berbeda dan membangun hubungan yang sehat
(6) pengaruh siswa dan tanggapan mereka terhadap konflik
(7) menghubungkan perubahan yang didorong oleh siswa dengan perilaku positif
(8) mengembangkan kesepakatan “Siswa Anti Perundungan
(9) Mengembangkan dan mempraktikkan permainan peran (role play) berdasarkan observasi siswa terhadap perilaku perundungan di sekolah, serta
(10) menuju aksi yang lebih besar di sekolah.

Semoga program ROOTS ini, memberikan manfaat dan kesadaran bagi warga sekolah untuk selalu menjujung tinggi sikap sopan santun dan menghargai sesama. Dengan adanya Kolaborasi semua pihak, baik itu guru, siswa, maupun manajemen sekolah, dapat menghapushapuskan tindakan perundungan lingkungan mana pun baik itu disekolah maupun di masyarakat. Mari wujudkan sekolah yang bersih dari perundungan dan segala bentuk kekerasan.
