
Pada hari Kamis, 11 September 2025, SMK Negeri 1 Singosari menyelenggarakan kegiatan bertajuk Pencegahan dan Manajemen Patah Tulang serta Safety Riding. Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama antara sekolah dengan Puskesmas Singosari yang menghadirkan tim tenaga kesehatan serta dokter-dokter muda mahasiswa kedokteran dari Universitas Brawijaya Malang. Acara ini menjadi salah satu upaya penting dalam memberikan bekal kesehatan dan keselamatan kepada peserta didik.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi dari beberapa organisasi sekolah, yaitu 57 peserta dari ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR), 13 peserta dari Majelis Perwakilan Kelas (MPK), serta 5 peserta dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Kehadiran mereka menandai komitmen organisasi siswa dalam menambah wawasan sekaligus menjadi garda terdepan dalam penanganan darurat dan sosialisasi keselamatan.
Materi pertama yang disampaikan adalah tentang pencegahan dan manajemen patah tulang. Para dokter muda Universitas Brawijaya memberikan penjelasan mengenai gejala patah tulang, langkah-langkah pertolongan pertama, hingga cara imobilisasi sederhana menggunakan peralatan yang mudah ditemukan di sekitar. Praktik langsung juga dilakukan agar siswa mampu memahami dan mempraktikkan keterampilan dasar ini dengan baik.
Selain pemaparan teori, para peserta juga mendapat kesempatan mengikuti simulasi penanganan pertama terhadap korban kecelakaan. Dalam sesi ini, mereka belajar cara membalut luka, memeriksa kesadaran dengan menepuk korban, serta teknik mengangkat korban yang mengalami cedera leher maupun patah kaki. Mahasiswa kedokteran UB mendampingi setiap kelompok siswa secara langsung, sehingga praktik berjalan aman dan sesuai prosedur.
Sesi simulasi tersebut menjadi bagian yang paling menarik bagi peserta. Mereka tidak hanya melihat demonstrasi, tetapi juga berlatih secara nyata. Dengan bimbingan mahasiswa kedokteran, siswa belajar cara menjaga posisi tubuh saat mengangkat korban agar tidak memperparah cedera, serta memahami langkah-langkah dasar yang bisa menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi darurat.
Memasuki sesi kedua, kegiatan dilanjutkan dengan materi tentang safety riding. Tim dari Puskesmas Singosari bersama dokter muda menjelaskan pentingnya perilaku aman dalam berkendara, termasuk penggunaan helm standar, kepatuhan terhadap rambu lalu lintas, serta menghindari kebiasaan berbahaya seperti bermain gawai saat berkendara. Materi ini sangat relevan mengingat banyak peserta didik yang telah menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah.
Para peserta juga diajak untuk melakukan simulasi singkat terkait cara mengendarai sepeda motor yang aman dan postur tubuh yang benar saat berkendara. Melalui simulasi ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami praktik keselamatan lalu lintas dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SMKN 1 Singosari berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam bidang kesehatan dan keselamatan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Kolaborasi antara sekolah, Puskesmas Singosari, dan Universitas Brawijaya ini membuktikan bahwa pendidikan kesehatan dan keselamatan merupakan tanggung jawab bersama untuk mencetak generasi yang peduli, tanggap, dan bertanggung jawab.