
Singosari (28/6/2019) PT. Komatsu Indonesia memberikan kuliah tamu kepada guru dan siswa SMK Negeri 1 Singosari. Kuliah tamu digelar pada Hari Rabu hingga Kamis (29/8) dan diikuti oleh siswa-siswi Teknik Pengelasan. Kegiatan tersebut dalam rangka implementasi dari program link and match kelas industri yang dibuka sejak tahun 2017 lalu. Sebagai Narasumber, hadir dalam acara Tim Silver Expert dan Instruktur Takumi PT. Komatsu Indonesia. Yakni Cahyo Nurhadi, Kurniawan dan Yayat Jatnika.
Instruktur Takumi PT. Komatsu Indonesia, Kurniawan mengatakan, setiap perusahaan memiliki aturan tersendiri untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para pekerjanya. Demikian juga di Komatsu, yang memiliki beberapa aturan kerja. Termasuk dalam hal peningkatan kecakapan diri.
Ia mengungkapkan pihaknya menerapkan konsep kerja dengan landasan 3C. Yaitu care, commitment dan consistenc. Kurniawan menjelaskan, Care merupakan sikap peduli seseorang terhadap lingkungannya. Sebab biasanya, kata dia, dalam suasana bekerja seseorang kerap melupakan sisi kepedulian. “Peduli yang kami maksud dalam segala hal, baik pada diri sendiri, teman kerja dan peralatan kerja,” katanya.
Sementara nilai komitmen, lanjutnya, merupakan upaya agar sikap peduli bisa terus berjalan. Berkomitmen terhadap kepedulian dinilai penting sehingga semua aspek terlaksana sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. “Menjalankan itu semua bukanlah hal mudah. Perlu sikap konsisten, agar semua berjalan dengan sinergitas yang tinggi,” ungkapnya.
Dikatakan Cahyo Nurhadi selaku Silver Expert, bahwa konsep 3C merupakan salah satu value yang dimiliki PT. Komatsu. Sebagai perusahaan besar yang berkembang di Indonesia, Komatsu mengutamakan karakter dalam diri para pekerjanya. “Selama kami mengembangkan perusahaan ini, kami sadar betapa pentingnya attitude untuk menjalankan sebuah bisnis. Kalau kepandaian dan keterampilan itu mudah untuk kami bentuk,” ungkapnya.
Sebab menurutnya, dengan karakter atau attitude yang bagus, seseorang akan mudah menyesuaikan diri dengan aturan perusahaan. Mampu bekerjasama dengan rekan serta siap bekerja keras.
Dengan karakter karyawan yang bagus, akan mampu menjaga value perusahaan. Sehingga karyawan tetap menjaga aturan kerja dengan mengutamakan nilai safety dan quality.
Selain itu, lanjut Cahyo, karakter yang bagus dalam diri seorang pekerja sangat menunjang dalam membentuk budaya kerja yang memenuhi unsur 5K. Yakni ketelitian, kerapian, kebersihan, kesegaran dan kedisiplinan. “Nilai-nilai tersebut sudah mulai luntur terutama bagi rekan kerja kita yang baru masuk. Maka sangat perlu kita angkat kembali salah satunya melalui pendidikan di sekolah partner kerja kita,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kompetensi keahlian Teknik Pengelasan, Doni Tri Prasetio mengatakan, link and match antara sekolah dan industri sangat perlu dilakukan. Dengan tujuan agar kedua pihak bisa terus maju beriringan. Ia memaparkan ada lima unsur pokok yang dikembangkan dalam program link and match. Diantaranya terkait dengan kurikulum, kompetensi guru, sarpras, magang dan rekrutmen tenaga kerja. “Yang sedang dirintis saat ini yakni proses magang guru dan siswa. Kurikulumnya juga sudah disinkronkan dan sarana prasarana sudah ada bantuan dari industri,” ungkapnya. (imm/Malangpostonline.com)