SOSIALISASI AKSI BERGIZI DI SEKOLAH BERSAMA UPT. PUSKESMAS SINGOSARI
SOSIALISASI AKSI BERGIZI DI SEKOLAH BERSAMA UPT. PUSKESMAS SINGOSARI (6)

Pada tanggal 10 Agustus 2023 SMK Negeri 1 Singosari bersama tim UPT. Puskesmas Singosari bekerjasama mengadakan sosialisasi Aksi Bergizi di Sekolah bertempat di ruang Auditorium pada jam 08.00 – 09.00. Kegiatan ini dihadiri oleh Peserta Didik Ekskul PMR SMK Negeri 1 Singosari.

Gerakan Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik dalam membiasakan meminum Tablet Tambah Darah dan selalu mengonsumsi gizi seimbang.

Kegiatan diawali dengan ice breaking dari tim narasumber dilanjutkan dengan penjelasan materi mengenai Anemia dan Stunting. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 32%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa tiga sampai empat dari sepuluh remaja puteri di Indonesia menderita anemia. Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah malnutrisi, baik karena defisiensi besi maupun karena cacingan, khususnya di daerah dengan sanitasi rendah dan akses terhadap air bersih yang terbatas.

Jika dibiarkan, anemia berisiko memengaruhi kesehatan remaja, misalnya gangguan pada kesehatan jantung, paru, kehamilan, tumbuh kembang, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menghambat perkembangan remaja untuk produktif, kreatif, dan berdaya saing di masa depan.

Ditambahkan oleh narasumber, untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah melalui puskesmas telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK Sederajat.

Sedangkan pada analisis Stunting pada remaja,  biasanya disebabkan kekurangan gizi pada waktu yang lama. Namun presentasi Stunting pada remaja mengalami penurunan 30,8 persen pada Riskesdas 2018, sehingga dapat disimpulkan bahwa Asupan makanan sudah memenuhi standar gizi yang baik dan seimbang.

Hal menarik dalam kegiatan tersebut adalah tim nakes langsung mengecek “ISI PIRINGKU” peserta didik untuk melihat apakah komposisi bekal mereka sudah memenuhi standar Komposisi dari Kementerian Kesehatan RI terdiri dari kombinasi 50% buah dan sayur, serta 50% karbohidrat dan protein dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat.

Semoga kegiatan Aksi Bergizi ini mampu menumbuhkan kesadaran peserta didik  dalam memahami pentingnya mempraktikkan perilaku hidup sehat dan minum tablet tambah darah secara rutin dan terjadwal sehingga berbagai permasalahan  kesehatan  pada remaja sekolah dapat dicegah lebih awal.

Tinggalkan komentar